Skip to main content

Posts

Showing posts from December, 2014

Tentang Kami Yang Berbeda

Malam ini aku kembali teringat padamu. Kembali harus memutar kenangan saat kamu menyambutku dengan tawa khasmu ketika aku datang. Wajahmu begitu teduh. Wajahmu begitu tenang. Dan tawamu yang memperlihatkan sebuah gigi emas di ujung kiri atas itu, selalu menyenangkan. Kakung, aku rindu padamu. Aku rindu saat aku berlari ke pangkuanmu ketika aku berkunjung kerumahmu di Kepundungan. Aku rindu saat Kakung mengusap punggungku sambil berkata, "Wes mangan opo urung, ndang mangan disek." Aku rindu saat aku menginjak punggungmu ketika Kakung lelah. Kakung adalah orang yang teramat baik. Aku tidak pernah melihat Kakung marah. Aku tidak pernah mendengar Kakung berkata keras dan kasar. Aku bersyukur sekali Kung, Allah telah memilih Ibu sebagai anak yang kau angkat sebagai anakmu, Dengan begitu, aku bisa menjadi cucumu walaupun hanya cucu angkat. Aku tidak pernah merasa terganggu dengan itu semua. Dengan statusku yang bukan cucu kandung, sungguh aku

Ibu

Wanita hebat yang kukenal sebagai Ibu. Wanita sederhana yang selalu menginspirasiku. Wanita tangguh yang selalu mengajariku untuk kuat menjalani kehidupan. Pendidik terbaik yang paling baik. Isro'iyah. Sesederhana namanya. Dia juga wanita yang sangat sederhana. Tak perlu aku melihat dia dengan make up yang tebal untuk melihat kecantikannya. Ketika bangun tidur, aku melihatnya dengan kecantikan alami yang memancar. Tak perlu aku melihat keanggunannya dengan gaun yang mewah dan mahal. Cukuplah pakaian rapi dan sopan yang membuatnya terlihat mempesona. Hai Ibu, bagaimana kabarmu hari ini? Aku selalu senang saat mendengar cerita tentang masa kecilmu dulu. Masa kecil yang selalu aku inginkan. Masa kecil yang jauh dari hingar bingar perkotaan. Masa kecil yang sesungguhnya. Ibu bercerita tentang teman-teman kecil Ibu yang sangat suka bermain dibawah pohon bambu dibelakang rumah di Kepundungan. Ibu dan teman-teman lantas mencari ranting-ranting yang berjatuhan hanya

Pagelaran Banyuwangi Festival

Saat ini Pemerintah Kabupaten Banyuwangi sedang giat memperkenalkan Banyuwangi ke dunia. Berbagai festival yang dikemas dalam Pagelaran bertajuk Banyuwangi Festival adalah salah satunya. Banyuwangi Festival atau bisa disingkat dengan B-Fest adalah acara tahunan yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Banyuwangi pada rentang waktu Oktober hingga Desember setiap tahunnya. Acara ini diselenggarakan untuk memperingati hari jadi Kabupaten Banyuwangi yang jatuh pada tanggal 18 Desember. Acara ini pertama kali diselenggarakan pada tahun 2012 pada masa pemerintahan Bupati Abdullah Azwar Anas. Hal ini menunjukkan keseriusan Bupati kita untuk mengembangkan potensi Banyuwangi. Lewat cara ini secara perlahan Banyuwangi semakin melebarkan sayapnya. Banyuwangi semakin dikenal oleh masyarakat luas. Image negatif yang dulu sempat melekat mulai hilang secara perlahan. Banyuwangi Festival juga diproyeksikan sebagai sarana publikasi dan memperkenalkan Kabupaten Banyuwangi di kancah Nasion

Malaikat Kecil

Selamat malam. Bagaimana kabar hari ini? Semoga menyenangkan dan baik-baik saja. Bagaimana kabarmu bayi ajaib? Sehatkah kamu disana? Bagaimana orang-orang disekelilingmu? Menyenangkankah? Hai malaikat kecil ... Jangan takut sayang, mereka pasti akan melindungimu, percayalah. Tidak akan ada lagi yang akan membuangmu seperti Ibu dan Ayahmu. Malaikat kecil, siapakah gerangan namamu? Siapapun namamu, kelak jadilah anak yang membanggakan. Jadilah anak yang berbakti pada kedua orang tuamu. Jadilah anak yang berguna dan bermanfaat bagi sekelilingmu. Jadilah anak yang baik, sayang. Berhentilah menangis, Ibumu tak ada disisimu. Kamu belum bisa menikmati ASI nya. Ibumu harus pergi sebentar, sebentar saja. Percaya padaku, ia tak akan lagi meninggalkanmu. Hai malaikat kecil ... Kau tahu? Diluar sana ada banyak sekali orang-orang baik yang peduli padamu. Banyak sekali kakak-kakak yang menyayangimu. Mereka, bergerak untuk menyuarakan keadilan bagi

Girl Talk

Wanita periang yang jika tersenyum matanya selalu habis :D Sipit nian dirimu Mel, hehehe ... Ternyata Melinda tipe orang yang jika disentil sedikit saja sudah akan meluber kemana-mana. Ah, Melinda. Iseng saja, aku bertanya tentang jumlah mantannya. Sebenarnya hanya itu pertanyaanku, tapi memang dasar wanita, ditanya sesendok jawabnya seember. "Me, sebenere aku itu dulu males pacaran. Lek nggak dipaksa temen-temen aku nggak kira pacaran. Awal pacaran itu aku sek SMP sama pas smea. Dua itu tok wes mantanku." Aku hanya mendengarkan dia dengan seksama dan sesingkat-singkatnya . "Gini aja wes Me, lek aku orange mah santai. Dia kembali baik, enggak juga nggak papa, aku sekarang nggak mau pusing masalah ginian. Aku nyadarai umur segini, bukan anak sekolah lagi, nggak waktunya buat guyonan, wes duduk waktune gae pacaran wes, mending aku fokus sama kuliah, kerjaan, sama hobi-hobiku." Sip Mel, aku sepakat sama yang terakhir. Bukan waktunya untuk mai

Yudisium FISIP 2014

Selasa, 02 Desember 2014. Hari ini Yudisium FISIP angkatan 2010/2011. Kami (Aku, Suryanto, Dwi, Melinda) dimintai tolong oleh fakultas untuk menjadi panitia. Hhh, senang rasanya melihat wajah-wajah bahagia itu. Senang rasanya melihat keluarga mereka berkumpul melihat anak, suami/istri mereka berhasil menyandang gelar Sarjana. Senang rasanya aku berada diantara mereka yang berbahagia. Ada perasaan haru ketika salah satu wakil Yudisiawan memberikan sambutan terakhirnya. Sambutan yang berisi rasa terimakasih pada Universitas, pada Dekan, Dosen dan seluruh civitas akademik Untag Banyuwangi. Atau mungkin aku saja yang terharu? Ah sudahlah. Ada satu pemandangan lain yang menarik perhatianku. Aku melihat dia seorang diri. Dia yang selalu menjadi panutanku. Dia yang malam ini tampil berbeda. Dia yang mengenakan setelan jas hitam. Dia. Seorang aktivis sejati. Sejak geladi resik Yudisium Senin lalu, dia sudah bilang bahwa keluarganya tidak di Banyuwangi