Skip to main content

Posts

Showing posts from March, 2016

Nunggu Nggak Selucu Ini

Malam ini aku membuka facebook seperti biasanya. Mengamati status teman-teman dan melihat artikel berita terbaru. Scroll up scroll down … up down up down up down … Banyak berkeliaran status galau yang menyayat-nyayat hati. Duh, ikut prihatin ya, mblo …. Setelah beberapa lama ngutak-atik facebook , lantas ada notif di pertemanan. Fuad Abdillah accepted your friend request. Aku mengerutkan dahi, menautkan alis, memutar-mutar bola mata, mengingat-ingat nama itu. Fuad Abdillah, siapa??? Kapan aku nge-add ??? Dan setelah pertarungan ingatan yang cukup menegangkan itu *halah Akhirnya aku bisa mengumpulkan puing-puing ingatan yang berserakan. Ya, dia adalah narasumber public speaking saat Temu Bakti GenRe di Malang dulu. Seseorang yang nyentrik , aktif, pecicilan tapi terstruktur hahahaha *iya, jadi meskipun belio pecicilan tapi pecicilannya itu rapi, duh gitu lah pokoknya … Beliau adalah salah satu orang yang memotivasi kami semua saat itu. Kami, peserta d

Untuk Sekarang, Tidak ...

Malam itu, 21 Maret 2016 kamu memintaku untuk tidak meninggalkan kampus terlebih dahulu, karena ada sesuatu yang ingin kau sampaikan. Malam itu pula sebenarnya aku sudah dapat menerka-nerka apa yang hendak kamu sampaikan. Entah mengapa firasatku mengatakan bahwa kamu akan berbicara tentang urusan perasaan padaku. Karena sikapmu yang seperti itu bukan kali pertama. Tiga kali kamu berusaha untuk berbicara hanya berdua denganku. Namun, tiga kali itu pula aku selalu berusaha menolak. Kamu selalu memanggilku dengan disertai tatapan yang tidak biasa. Dari raut wajah dan tatapan itu aku menjadi tahu. Aku hanya takut kamu akan menyampaikan hal yang belum siap aku terima. Ternyata sesuai dugaan. Malam itu menjadi ajang blak-blakan bagimu. Kamu menanyakan perihal blogmu yang sudah aku baca. Dan, kamu membenarkan bahwa tokoh -yang katamu fiksi itu- yang ada dalam blogmu adalah aku. Ya, aku. Jujur, aku tidak terkejut ketika kamu bilang bahwa tulisan itu memang untukku. Karena aku sudah

Selamat Menetas, Ketua ...

Selamat menetas :D Segala doa yang baik semoga tercurah padamu. Pertama kali kita bertemu di awal perkuliahan. Kamu yang kecil cabe-cabean cabe rawit sukses mencuri perhatian banyak orang. Dan, ketika pertama kali kamu berbicara, aku langsung tahu … “Eaaa orang Madura ternyata” Hahaha … logat Maduramu kental sekali. Di hari lahirmu yang kesekian ini aku menghadiahkan ini untukmu. Anggap saja sebagai ungkapan rasa terima kasihku. Tapi maafkan jika di dalam tulisan ini lebih banyak penghinaan daripada rasa terimakasih wkkk … Masih ingat bagaimana kamu ditunjuk sebagai sekretaris kelas pertama kali? Ya, dari sana aku tahu bahwa kelak kamu akan jadi orang yang tidak biasa-biasa saja. Karir berorganisasimu dimulai dari lingkup kecil ini. Dengan menjadi sekretaris kelas. Aku juga masih ingat bagaimana Melinda memanggilmu Sekda, hanya karena dia belum mengenalmu waktu itu. Jadilah akhirnya teman-teman ikut memanggilmu Sekda *kecuali isun hahahaa … Da