Skip to main content

Posts

Showing posts from April, 2024

IDULFITRI 1445 H

Lebaran tahun ini seperti lebaran-lebaran biasanya. Bedanya kami sekeluarga tahun ini lebaran di Karangrejo, bukan lagi di Pakis. Sedih, tentu, tapi hidup memang begitu. Ramadan hari kesekian aku dan ibu ke Pakis untuk menemui Mak Yem, Mbah Sri, Mak Tik dan De Ros. Mereka bersemangat menyambut kedatanganku dan ibu karena tentu saja selain ini kedatangan kami pertama setelah pindah, mereka juga menyesalkan kepindahan kami yang seperti tergesa sampai tidak sempat berpamitan pada tetangga. Ya begitulah keluargaku. Senang melakukan apa-apa dalam senyap. Dulu ketika ibu hamil Ai saja tidak ada satupun tetangga yang tahu bahkan sampai Ai lahir. Kami pulang dari rumah sakit pakai becak sambil ibu gendong Ai yang masih usia sehari. Ndilalah, keadaan sekitar rumah sepi sekali siang itu. Tapi, namanya Tupai, sepandai apapun lompat, suatu hari akan kepleset juga. Akhirnya para tetangga tahu kehadiran Ai di rumah kami. Kembali lagi ke lebaran. Lebaran tahun ini ada suasana baru. Kalau biasanya pag

MENGKHIANATI SKALA PRIORITAS

Ramadan sudah hari ke-26, lebaran sudah di depan mata, Inspektur Vijay malah memilih bawa pulang LED TV Second segede gaban yang entah buat apa. Ya pastinya buat nonton tv, tapi kenapa? Kenapa segede jendela rumah Belanda? Padahal di rumah sudah ada tv yang masih berfungsi dengan baik. Bapak bilang tadi pas ke tempat sepupunya beliau melihat tulisan "dijual" di LED TV itu. Sungguh aku enggak habis pikir kenapa bapak memilih menghabiskan uang THR-nya untuk beli barang itu ketimbang dipakai buat beli yang lain yang lebih penting. Maksudku adalah, mbok ya yang penting-penting aja dulu gitu loh. Bapakku tuh memang sejak dulu kayak terang-terangan mengkhianati skala prioritas yang sudah susah-susah diciptakan di dunia ini. Enggak ada itu yang namanya memprioritaskan kebutuhan. Apa aja yang bikin dia happy, pasti dibeli. Dulu mungkin kami, anak-anaknya, enggak banyak komplain karena masih kecil. Tapi, pas sudah dewasa begini melihat bapak impulsif beli-beli barang gitu pasti kami s