Skip to main content

Posts

Showing posts from March, 2018

Surat dari Bapak

#OldbutGold yang pertama berkisah tentang surat dari Bapak untuk Ibu yang telah berumur 10 tahun. Berkirim informasi melalui pesan tertulis adalah kebiasaan keluarga kami. Keluarga kami baru mengenal alat komunikasi bernama ponsel pada tahun 2008, saat saya kelas satu SMP (Itupun hanya ada satu ponsel di rumah, berbeda dengan zaman sekarang yang satu orang bisa memiliki satu ponsel). Sebelumnya kami selalu berkabar lewat pesan tertulis. Ada kebiasaan yang membekas dalam ingatan saya dulu. Saat pulang sekolah dan mendapati rumah kosong, saya selalu melihat papan tulis hitam yang tertempel di dinding atau mencari secarik kertas yang ditinggalkan. Karena di papan tulis atau kertas tersebut pasti ada pesan yang ditinggalkan oleh Bapak. Dalam papan tulis hitam saya pernah mendapat pesan dari Bapak. Bahwa Bapak sedang pergi dan beliau sudah menyediakan lauk untuk makan siang kami, saya dan Ardi. Waktu itu Ibu saya masih jadi koki di salah satu rumah makan dekat Untag (sekarang jadi

Project #OldbutGold

Setelah beberapa hari ini dirumah ada mesin scan, saya jadi rajin mengumpulkan dokumen-dokumen lawas milik keluarga. Sebagai tukang scan Komunitas Pegon, membawa pulang mesin scan merupakan suatu benefit yang saya peroleh. Kan lumayan, saya jadi bisa melestarikan dokumen-dokumen lawas yang berharga, yang tidak ada soft file -nya. Dulu sekali, saat saya melihat-lihat album foto milik keluarga, saya sedih karena ada beberapa foto yang telah rusak. Dan keluarga kami tidak memiliki klise ataupun soft file foto tersebut. Kemudian dari kesedihan itu, akhirnya saya memilah-milah foto yang masih bisa diselamatkan untuk kemudian suatu hari akan saya scan. Rencana nan mulia itu telah ada sejak zaman kuliah, namun apa daya belum terwujud juga hingga saya lulus kuliah. Baru kemudian ketika saya terjun dalam dunia persejarahan NU Banyuwangi inilah kesempatan itu tiba. Nah, kali ini saya ingin membuat project tulisan dengan tema #OldbutGold. Beberapa foto atau dokumen yang sudah saya sca

Damar Semprong "Suwuk"

Hari ini menjelang isya saya memutuskan untuk mandi, setelah beberapa hari tubuh penuh dosa ini tidak tersentuh air sama sekali. Seperti mendapat firasat, saya juga mengisi daya ponsel hingga full . Selesai mandi, saya duduk manis di meja belajar. Buka laptop, nonton Running Man, dan sesekali cek ponsel.   Tidak lama kemudian, ketika mushola sebelah rumah sedang puji-pujian, ada suara klakson motor yang saya kenali. Pasti Bibeh. Saya tidak merasa memiliki janji. Cepat-cepat saya cek WA. Benar saja, Fiya kirim pesan via WA. Mereka bertiga (Bibeh, Fiya, Fida) ada di depan pagar dan menatap penuh selidik ke arah saya. “Mbak, gak ikut?” kata Fiya. Keadaan saya waktu itu masih memakai kaos putih kedodoran bergambar Pak Jokowi dan pakai celana tidur sepaha. Baiklah, saya suruh mereka masuk dan menunggu beberapa menit. Sambil mengganti pakaian, saya senyum-senyum. Inikah firasat yang datang pada saya tadi? Bayangkan jika tadi saya tidak mandi, mungkin saya nggak jadi ikut merek