Skip to main content

Posts

Showing posts from October, 2020

Tulisan Acak

Malam ini aku menginap di rumah mbah. Seperti biasa aku menempati kamar depan yang lampunya entah dari kapan belum diganti, alias aku selalu tidur dalam keadaan lampu mati. Sebenarnya tidak masalah, toh aku memang tidak suka tidur dalam keadaan terang benderang. Hanya saja aku tidak bisa melakukan beberapa pekerjaan (yang mengharuskan pakai laptop) sambil rebahan di kamar. Di sini aku tidak punya meja kerja sendiri, berbeda dengan di rumah. Memang benar, seenak-enaknya rumah orang lebih enak rumah sendiri. Aku baru saja menghabiskan semangkuk mi rebus. Sambil nonton Malam Malam aku menunggu beberapa saat sebelum beranjak tidur. Kata orang tua pamali langsung tidur setelah makan. Emang iya? Tapi sepertinya aku pernah mendengar alasan medis dari hal tersebut. Aku lupa.

Iya, amin.

Semalam kami merayakan pernikahan putra direktur kami dengan tumpengan. Putra Pak Fafan menikah di Merauke dan bapak tidak bisa menghadiri acara pernikahan tersebut. Sebagai gantinya bapak dan ibu merayakannya bersama kami, keluarga besar Radio Mandala Banyuwangi. Makan bersama dengan seluruh kru dan penyiar selalu jadi momen yang membahagiakan. Karena di momen-momen seperti inilah kami selalu bisa berkumpul dalam formasi yang lengkap. Sebelum sesi makan bersama dimulai bapak melakukan potong tumpeng. Kami memberikan doa-doa terbaik kami buat Mas Ade dan Mbak Katerine yang sudah sah menjadi pasangan suami istri. Aku enggak tahu bagaimana perasaan Mas Ade harus menikah tanpa dihadiri orang tuanya. Tatap muka hanya via Zoom. :( Surprisingly , bapak memberikan potongan tumpeng pertamanya buatku. Dengan serangkaian harapan-harapan yang bapak lontarkan agar aku cepat menyusul dan diaminkan seantero ruangan. Ya sudah jelas maksudnya adalah menyusul menikah. Aku selalu mengaminkan doa baik or

Menyambut Keluarga Baru

Dua ribu dua puluh tinggal dua bulan lagi. Aku rasa di penghujung tahun nanti, ketika orang-orang biasanya menuliskan harapan mereka di tahun yang baru, harapan kami semua sama. Semoga pandemi segera berakhir. Siapa yang akan menyangka bahwa di tahun dua ribu dua puluh ini hidup jadi teramat berat? Yang susah semakin susah karena apa-apa enggak boleh. Banyak orang dirumahkan, tanpa kejelasan sampai kapan. Itu juga yang terjadi pada salah satu pelamar yang mencoba peruntungan sebagai penyiar di radio tempatku bekerja. Awal Agustus lalu Radio Mandala membuka lowongan pekerjaan sebagai penyiar dan editor. Lamaran yang masuk banyak sekali sehingga kami harus membagi sesi interview menjadi enam sesi. Mereka yang datang untuk interview berasal dari latar belakang yang beragam. Ada yang pengusaha ikan mas, cabin crew Garuda Indonesia, station announcer , rapper dan sebagainya. Nah, yang cabin crew itulah yang saat ini sedang dirumahkan dan entah sampai kapan. Aku membayangkan bagai