Skip to main content

Posts

Showing posts from October, 2018

Menyudahi Basa-Basi

Dua ribu delapan belas ini tidak henti-hentinya peristiwa panas terjadi di Indonesia. Saya hanya bisa ambekan dalam-dalam. Betapa lelahnya Ibu Pertiwi~ Baik, saya tidak akan membahas hal-hal yang menyebabkan Ibu Pertiwi lelah. Saya akan membahas yang ringan-ringan saja, yang sudah tentu relate dengan kehidupan kawula muda sekalian. Saya akan membagikan sedikit cerita tentang bagaimana mengakhiri basa-basi tidak jelas saat berkenalan dengan orang baru. Jadi beberapa waktu yang lalu saya sempat dikenalkan dengan seorang laki-laki oleh tante saya. Sebenarnya tante sudah membahas masalah ini jauh beberapa bulan yang lalu. Dulu tante pernah bertanya apakah saya punya pacar atau tidak, dan tante saya bilang bawa keponakan kakak iparnya tengah mencari calon istri. Saya yang waktu itu merasa hal tersebut hanya sebatas perkataan, tidak menanggapi dengan serius. Ndilallah , setelah saya mulai bekerja, pesan itu datang lagi. Tante meminta ijin untuk memberikan nomor saya pada kakak

Nasi Goreng Tiga Puluh Ribu

Hari keempat di Jogja Fitriya memilih untuk pulang terlebih dahulu. Saya terbangun ketika penghuni kamar sibuk berkemas. Saat bangun saya lupa entah Bibeh atau Mbabila yang bertanya kepada saya, “ikut ke stasiun, nggak?” saya yang masih setengah sadar langsung aja menjawab “ayo, sekalian pulangnya ke malioboro.” Semua sepakat. Kesambet apaaaaaaaa saya ngomong gitu. Tapi ya memang kami belum ke Malioboro sama sekali. Selesai cuci muka dan gincuan, kami turun dari kamar. Driver gocar sudah sampai. Jumat pagi yang syahdu itu kami bertolak ke Lempuyangan. Mengantar Fitriya yang akan pulang ke kampung halaman. Bibeh duduk sebelah driver, kami bertiga duduk di belakang. Setelah beberapa saat hening, tiba-tiba driver kami mulai berbicara. Saya yang memang setengah sadar, ditambah pula tertiup angin pagi yang segar, agak nggak konsentrasi mendengarkan percakapan. Yang saya dengar si driver ini bertanya pada kami 2019 ganti presiden nggak? Lah, buset. Dari kemarin kita pulang dari ma

Sembadra dari Purwoasri

Nabila Istiqomah, namanya. Saya mengenal perempuan ini pertama kali saat dia menjadi narasumber acara #itsmeytime (yang sekarang sudah wassalam, hahaha) di radio NU Banyuwangi beberapa waktu silam. Sharing tentang pengalamannya saat belajar di Thailand. Sebelumnya saya sebatas tahu bahwa Mbabila adalah sekawanan dengan Fitriya, Fida dan Bibeh. Yang sudah tentu adalah kader IPPNU juga. Saya sempat kikuk ketika pertama kali ngobrol dengan Mbabila, karena kalian tahu sendiri pembawaan belio me ne nang kan~ Kepribadian kami sangat kontras. Ibarat magnet ada kutub negatif dan positif. Ibarat arah mata angin ada Utara dan Selatan. Ibarat perasaan ada benci dan rindu. Begitulah. Sejak pertemuan pertama di kantor NU itu kami jadi akrab. Waktu itu Mbabila belum menikah. Dan saya tahu bahwa dia adalah calon istri Mas Dani juga dari produksi ghibah bersama Bibeh, Fida, Fitriya. Ingatkah, gaes , tentang pepatah yang mengatakan “Orang kalau berteman dengan penjual minyak wangi, mak