Skip to main content

Posts

Showing posts from December, 2016

Terimakasih, HTI

Seharusnya saya menulis ini sudah lama, sejak tanggal 18 Desember lalu. Tapi tak apa, karena saya menulis berdasarkan mood . Jadi mohon di maklumi apabila akhir-akhir ini blog saya jadi sepi. Yang terpenting nggak angker, dah , gitu aja. Baiklah, 18 Desember lalu saya mengikuti salah satu acara. Acara seminar. Emm , bukan. Lebih tepatnya Kongres. Ya, Kongres Ibu Nusantara. Yup , betul sekali. Ini acara yang diselenggarakan oleh Hizbut Tahrir Indonesia. Acara tersebut digelar di aula Rumah Sakit Fatimah. Sehari sebelum acara, Intan mengirim pesan melalui WA. Dia menanyakan apakah saya free Ahad besok. Waktu itu, sebenarnya Ahad saya harus ke Gintangan untuk beberapa urusan. Namun, ketika saya menerima pesan ajakan Intan yang disertai dengan poster KIN, saya lebih memilih ikut Kongres. Sejak saya menerima kiriman poster itu, saya belum tahu bahwa itu adalah acara yang di selenggarakan oleh HTI. Baru ketika Ahad pagi, saya cek timeline twitter , saya lihat Kongres Ibu Nus

Janu's Wedding

Akhirnya selesai sudah segala ritual pernikahan Mas Janu dan Novia. Segala doa dan harapan untuk pengantin baru meluncur dari setiap ucapan para tamu. Perayaan pernikahan yang bernuansa abu-abu itu berlangsung khidmat di Gedung Korpri. Di hari berbahagia ini saya dan para sepupu lainnya berkesempatan untuk turut menjadi bagian dari kebahagiaan mempelai. Empat jam sebelum acara, saya dan Nia sudah tiba di rumah Mas Wiwin, yang merupakan pusat dari segala macam aktivitas rias merias. Ini merupakan pertama kali saya di rias setebal dan seserius ini lagi setelah tiga tahun yang lalu, ketika karnaval saat SMK. Setelah membersihkan wajah, mulailah tangan si ibu perias yang ternyata adalah teman dari istri dosen saya, memoles segala macam benda yang saya tidak tahu apa namanya. Sejak pada polesan pertama saya sudah merasakan beban yang amat berat pada wajah saya. Apalagi ketika sampai pada bagian pemasangan bulu mata, lailahaillallah rasanya ini mata belekan, gaes. Kurang lebih

Hari Aids Sedunia 2016

Alhamdulillah masih diberi kesempatan oleh Tuhan untuk turut berperan kembali dalam peringatan Hari Aids Sedunia pagi ini. Sejak tahun 2013, tiap tahun saya selalu bertemu dengan para relawan dan pegiat HIV dari berbagai elemen. Dari yang wajah itu-itu saja, hingga wajah-wajah baru yang bermunculan. Sejak subuh hari, sejak saya dengan tergesa-gesa menyelesaikan santap sahur, hingga beberapa menit kemudian terdengar adzan berkumandang. Mandi, menyelesaikan pekerjaan rumah, lalu tepat pukul setengah 6 saya berangkat. KPA masih lengang ketika saya sampai. Hanya beberapa rombongan anak sekolah, beberapa petugas keamanan, serta sound system yang sudah memutar lagu-lagu dengan dangdut-nya, eh, meriahnya. Atmosfer yang sama seperti tahun-tahun sebelumnya. Banyak orang kesana-kemari, lalu lintas yang masih lengang, dan tentunya semangat para relawan. Saya sedih ketika mendapati kenyataan bahwa kuantitas KMPA semakin tahun semakin menurun. Entah itu KMPA Untag ataupun KMPA Banyuwang