Skip to main content

Posts

Showing posts from October, 2016

Aku Lala Padamu, Mbah

Setelah adegan yang berurai tangis tadi selesai, Mas Sunan memberikan pengumuman bahwa dirinya akan mengantar Mbah menuju rumah salah satu budayawan yang ada di Banyuwangi. Mas Sunan mengajak Bibeh, Bibeh mengajak saya, dan hal itu telah di sepakati oleh anggota BEM-U yang lain. Jadilah malam itu saya, Bibeh dan Mas Sunan pergi ke Hotel Blambangan. Tempat Mbah dan crew menginap. Dari sana tampak beberapa crew sedang leyeh-leyeh di pinggir kolam renang. Saya dan Bibeh memilih menyudut di depan salah satu kamar, dengan maksud pedekate ke colokan. Bibeh butuh mengisi batre ponsel, tentu, agar nantinya bisa untuk cekre-cekrek mengabadikan momen bersama Mbah. Selang beberapa menit kemudian, Mbah dan tante (istrinya Mbah) keluar dari kamar. Mas Sunan memberi tanda untuk menghampiri simbah. Saya yang masih shock dengan kejadian di aula tadi, buru-buru berdiri dan membenarkan pakaian serta jilbab yang sebenarnya nggak apa-apa. Saya dan Bibeh akhirnya menemui simbah dan istrinya.

Drama #SeratTripama

“Padahal segunung apapun diamku merenung, tak mungkin aku sampai pada paham mengapa aku mencintaimu.” “Cinta tak perlu pengorbanan. Pada saat kau merasa berkorban, pada saat itu cintamu mulai pudar.” “Sebaik-baik wajah adalah senyum yang gampang   dikenang, kekasih.” Para Jancukers sekalian pasti telah akrab dengan pemilik kalimat-kalimat romantis itu. Ya, beliau adalah Sujiwo Tejo. Merupakan sebuah kehormatan luar biasa beliau dapat hadir dan mengisi acara Dialog Budaya dan Musikalisasi Serat Tripama di Kampus Untag Banyuwangi. Saya pribadi, dari awal sempat tidak percaya jika Simbah akan mengisi acara di kampus. Apalagi yang menginisiasi adalah BEM-U, bukan pihak Universitas. Namun, setelah saya membaca proposal kerjasama yang telah disepakati, saya pun masih tidak percaya. (setelah beragam kejadian yang menimpa saya akhir-akhir ini, saya jadi nggak percayaan sama orang/sesuatu -_-) Saya benar-benar bangga kepada kawan-kawan BEM-U, terlebih lagi kepada Mas Sunan

#Cie, ulangtahun ...

Tidak ada kata yang tepat saat ini selain terimakasih. Dari awal hingga hari ini. Aku bahkan lupa bagaimana awalnya kita bisa dekat satu sama lain. Orang bilang, saat persahabatan telah terjalin kau akan lupa bagaimana awalnya kalian jadi dekat. Rasanya mengalir begitu saja. Selamat mengulang syukur, saudariku. Semoga segala kebaikan tercurah selalu padamu. Tidak banyak yang akan aku sampaikan melalui tulisan ini. Doa dan harapan di hari lahirmu ini sama seperti doa dan harapan di tahun lalu. Atas hal-hal yang telah menimpamu hingga hari ini, semoga kau bisa memetik hikmahnya. Banyak malam yang telah kita lewati bersama, yang dari malam-malam tersebut kita dapat menumpahkan segala perasaan dan unek-unek kita. Jadi tidak banyak kalimat yang akan aku sampaikan, ndo. Teruslah menjadi pribadi yang baik, pribadi yang ramah, pribadi yang ceria, pribadi yang menyenangkan, pribadi yang rendah hati, pribadi yang sederhana. Teruslah memperbaiki diri dengan bekal ilmu yang telah dis

Memperbaiki Diri

Saya memahami bahwa tidak ada yang mudah dalam proses berhijrah, berpindah, atau apapun sebutannya. Bagi seseorang yang ingin berhijrah, hanya sekedar keinginan saja pun susahnya luar biasa. Mereka harus mengumpulkan niat dan keberanian untuk memulai sesuatu yang baru dalam hidupnya. Tidak jarang, perubahan menuju kebaikan itu seringkali ditertawakan oleh ‘dunia’. Maka, menghargai keputusan setiap orang untuk berhijrah, menghargai proses seseorang untuk berubah menjadi lebih baik, adalah sebaik-baiknya hal yang harus kita lakukan. Minimal jika tak mampu membantu, kita tak perlu mencela. Setelah melihat kondisi sosial di sekeliling saya, begitu banyak teman yang hari ini berubah menjadi luar biasa, atmosfer berhijrah yang entah itu trend atau kesadaran diri, membuat saya memutar kembali perjalanan hidup. Begitu banyak Tuhan mengajarkan nilai-nilai hidup kepada saya. Entah melalui teman, keluarga atau orang lain. Seperti yang Ibu saya pernah bilang “Alam semesta ini adalah Un