Skip to main content

Posts

Showing posts from February, 2018

Semua Baik-baik Saja

Rasa-rasanya kemarin adalah hari paling drama dalam hidup kami, saya dan Veni. Meskipun telah banyak hari dengan drama yang kami lalui, namun kemarin adalah klimaks dari drama kehidupan kami. Setelah dua hari yang lalu, saya melihat instastory-nya yang menampakkan foto kami berdua saat berada di pernikahan Firman. Veni menuliskan “Tiba-tiba aku kelingan kowe ndo” . Saat itu juga, entah kenapa, saya berkaca-kaca. Saya balas story tersebut dengan emoticon menangis. Sampai hari itu saya tidak tahu apa yang sedang dia sembunyikan. Ada cerita apa lagi yang tidak saya ketahui. Saya mengerti, Veni adalah tipe sahabat yang tidak bisa menyembunyikan sesuatu sekecil apapun, apalagi jika itu tentang saya. “Aku gak iso ndo lek gak cerito nang awakmu” , begitu dia dulu pernah bilang. Hingga kemudian semalam, kami ngobrol via Vallen WhatsApp . Lagi, dia bilang, Ndo, Ya Allah, aku tiga hari ini kepikiran kowe tok. Saya hanya bisa balas, “Kenapa sih ndo? Aku kenapa?” “Kamu harus baik-ba

Menjadi Pembelajar

Pak Cik Andrea menuliskan bentuk-bentuk gembira kecil dalam novelnya yang berjudul “Ayah”. Bentuk-bentuk gembira tersebut antara lain, misalnya, waktu tukang cat menemukan duit dua ribu perak dibungkus plastik dalam kaleng cat tembok, atau jika Jumat tanggal merah. Atau, saat mendengar pramugari berkata bahwa sebentar lagi pesawat akan segera mendarat, atau secara tidak sengaja sandal kita tertukar dengan sandal orang lain, yang lebih bagus. Atau, saat pelukis menempelkan label sold pada lukisannya. Semua itu adalah contoh “bentuk-bentuk gembira kecil” yang Pak Cik Andrea berikan, dalam novelnya. Pun sama dengan saya, yang memiliki bentuk gembira kecil. Malam ini saya patut bergembira, patut berbahagia, karena melihat wajah-wajah baru dalam majelis ilmu kami. Wajah-wajah baru itu tidak asing bagi saya. Mereka adalah kawan saya saat duduk di bangku sekolah menengah pertama. Saya tahu mereka, namun tidak mengenal secara pribadi. Mereka? Sudah tentu mereka tidak tahu saya, apalagi k