Skip to main content

Posts

Showing posts from December, 2020

Kung, met Natal.

Natal tahun ini dunia dilanda pandemi covid-19. Aku membuat catatan ini sebagai pengingat bagi tahun-tahun mendatang. Bahwa tahun 2020 seluruh umat tak bisa merayakan Natal semeriah biasanya. Bahwa dalam kejadian tersebut ada banyak pelajaran yang bisa umat ambil. Hari ini aku mengunjungi salah satu manusia favoritku, Antonius Sunaryo. Orang yang telah merawat ibuku sejak usia tiga tahun dengan penuh kasih dan sayang. Ia berikan semua yang dimiliki pada ibuku. Ia penuhi hak-hak ibuku dengan baik, termasuk hak beragama. Ia yang aku panggil Kakung tak memaksa ibuku harus meyakini apa yang ia yakini. Justeru Kakung memasukkan ibuku ke MI dan membiarkan ibuku belajar mengaji di langgar. Aku mengunjungi tempat peristirahatan terakhirnya dalam perjalanan menuju rumah Veni. Betapa berat sekali rindu pada orang yang sudah mati. Tidak ada yang bisa dilakukan selain berdoa dalam hati. Jadi, sudah cerita apa saja hari ini dengan Bapa di surga? Ceritakan soal aku yang kini sudah menjadi penyiar di

Saus Tiram Reunian

Hari ini aku dan Lia pergi ke rumah Veni. Veni baru pulang ke Banyuwangi setelah kerja kerja kerja di Bali sana. Setelah janjian via grup whatsapp jadilah aku dan Lia berangkat satu jam lebih dari yang disepakati di awal. Harusnya berangkat jam delapan, kami malah berangkat jam sembilan. Terakhir kami main ke tempat Veni ya tahun lalu. Persis bulan Desember tahun lalu kami ke Balokan. Karena Veni hanya bisa pulang ke Banyuwangi saat musim liburan sekolah seperti ini. Akhirnya kami bisa bertemu lagi bertiga. Makan, cerita, ketawa lalu pulang lagi dengan keadaan yang sama seperti tahun lalu. Karena ini Desember maka setiap selepas dhuhur langit Genteng selalu mendung. Persis seperti tahun lalu. Kami pun terjebak di Lontang-lantung Genteng. Hujan deras yang mengguyur Genteng membuat kami malas pulang. Selain hujan yang masih sangat deras, tentu saja. Aku senang masih bisa bertemu mereka meski tak setiap hari. Justeru, aku pikir beginilah cara terbaik untuk merawat pertemanan. Terima kasih

Satu Desember

Menulis catatan satu Desember ini dengan keadaan badan bersih dan segar setelah mandi. Mandi yang sangat terlambat setelah menonton Ikatan Cinta bersama ibu di bale depan. Sekira jam sembilan malam aku baru mandi setelah sebelumnya memakai masker kopi dan beras. Tidak terasa sudah masuk ke bulan terakhir di tahun dua ribu dua puluh. Dimana harapan orang-orang sepertinya sama, pagebluk segera berakhir. I'm so sick of this pandemic. Tidak banyak harapan yang aku semogakan. Keadaan menjadi pulih dan semakin membaik saja sudah sangat bersyukur. Pekerjaan lancar, kesehatan baik, itu dulu cukup. Pagi tadi aku mengawali siaran pagi di satu Desember dengan lancar. Sarapan mi gelas sebelum Mandala Aktualita. Edit berita untuk Suara Surabaya. Semuanya lancar dan berjalan seperti biasanya. Pulang ke rumah dan menikmati tidur siang yang cukup nyenyak. Melewatkan kesempatan untuk bertemu tanaman dan senam seperti kemarin sore di halaman. Tapi, tak apa. Besok aku libur siaran dan akan berada di